Tiga Hal Terkait Ibadah Kurban di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah membatasi gerak semua orang, termasuk umat Islam. Pada Ramadhan dan Syawal, Muslim terpaksa harus membatasi ibadah. Yang biasanya dilaksanakan secara berjamaah seperti di masjid, menjadi kelompok kecil di rumah. Hal sama juga akan terjadi pada hari raya kurban yang jatuh pada akhir Juli tahun ini.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan umat Islam terkait penyelenggaraan ibadah kurban di masa pandemi Covid-19. Tujuannya agar mempersempit ruang penyebaran virus tersebut, sehingga meminimalisasi munculnya cluster baru.

Pertama yang paling aman adalah tidak menggelar penyembelihan hewan kurban di masjid. Daging hewan kurban disalurkan ke berbagai pelosok desa yang lebih membutuhkan. “Namun, tentu ini akan membuat banyak pihak kecewa karena nikmatnya ibadah kurban itu ketika beramai-ramai hadir di masjid untuk menyembelih sapi dan kambing, lalu membagikan daging itu ke masyarakat,”

Kedua, penyembelihan dilangsungkan di rumah pemotongan hewan (RPH) resmi. Usai penyembelihan, daging dan tulang dipotong di sekitar masjid dengan menerapkan protokol Covid-19. Namun, ini agak sulit diterapkan karena kemampuan RPH tentu sangat terbatas. Kalau penyembelihan hewan kurban dipusatkan di RPH maka tidak akan sanggup karena keterbatasan sarana dan SDM.

Ketiga, semua kegiatan mulai penyembelihan, pemotongan daging dan tulang sampai pengemasan dilaksanakan di area masjid. Meski begitu, ia mengingatkan, ini berisiko tinggi karena kesadaran warga menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 masih rendah. Ada saja warga yang tidak mengenakan masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan dengan sabun.

Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan rahman rahimnya kepada kita semua dan pandemi covid-19 ini cepat musnah dari muka bumi. Aamiin… (MSD/31/07/2020)