Tribun Faperta.
Suhu politik Fakultas Pertanian Uniska mulai menghangat. Apa pasal? Dalam waktu dekat, Senat Fakultas Pertanian akan melakukan pemilihan Dekan yang baru. Saat ini adalah masa penjaringan balon Dekan. Seperti biasa, para calon akan ditentukan oleh panitia Pemilihan Dekan Faperta yang diketuai Raga Samudera, M.Si.
Obrolan informal diantara dosen juga menghangat. Topik yang dibahas yaitu siapa balon yang paling layak menduduki kursi nomor satu di Fakultas Pertanian. Berbagai kriteria pun diajukan. Tentu saja satu dengan lain kriterianya berbeda bahkan berlawanan. Semua merujuk pada kepentingan sendiri. Entah pribadi entah institusi. Para senator pun mulai berpikir dan berandai-andai. Bisa jadi, mereka juga berpikir untuk memilih balon yang bisa mendukung kepentingan diri. Mungkin kepentingan pribadi. Mungkin juga kepentingan institusi. Semuanya, sah-sah saja, asalkan semuanya itu masih dalam koridor yang diperkenankan dan tidak menimbulkan perselisihan yang kronis.
Beberapa senator mungkin sudah mengerucut pilihannya. Namun juga masih ada senator yang masih bingung siapa yang akan dipilihnya. Nah, senator yang masih labil ini tentu saja menjadi perhatian tim sukses. Tak apalah. Itulah proses!
Siapapun yang terpilih menjadi Dekan Fakultas Pertanian, saya berharap akan ada perubahan yang menggigit yang dapat memberikan angin segar bagi kemajuan institusi tercinta ini. Saya berharap, porsi pengembangan ilmu (riset, publikasi, paten, dll) dan pengabdian pada masyarakat (produk yang bisa dijual ke masyarakat, pemberdayaan petani, peternak, dll.) mendapat porsi yang lebih tinggi. Jika porsi ini mendapat perhatian serius, maka Insya Allah kiprah Fakultas Pertanian Uniska di kancah lokal, nasional dan bahkan internasional akan semakin berkibar. Demikian harapan ketua Senat Faperta Uniska Gusti Khairun Ni’mah, S.P., M.P. Semoga…. Aamiin.. (MSD/24/07/2020).