By. Harisnul Abdul
Beternak sapi termasuk ke dalam usaha agribisnis yang mendatangkan keuntungan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilannya adalah hijuan pakan ternak. Ketersediaannya merupakan salah satu pilar usaha produksi ternak ruminansia dalam hal ini sapi dan kambing. Perubahan musim, kesulitan pendistribusian dan kurangnya lahan khusus produksi hijauan pakan menjadi kendala ketersediaan hijauan pakan secara kontinyu yang berakibat pada rendahnya produksi dan produkstifitas ternak. Kondisi ini membuka peluang bagi bisnis penyediaan hijaun pakan untuk ternak ruminansia.
Peranan Hijauan Pakan bagi Ternak
Hijauan pakan adalah produk yang dihasilkan dari tanaman pakan atau tumbuhan lain yang menghasilkan biomasa dan berklorofil yang dapat berfungsi sebagai hijauan pakan, sehingga hijauan pakan dapat diperoleh dari semua tanaman pakan atau tanaman lain seperti jagung, jerami padi, kakao, pelepah kelapa sawit, pelepah pisang, pelepah sagu dan lain-lain.
Hijauan pakan berperan sangat penting baik secara strategis maupun teknis dalam upaya mengembangkan ternak ruminansia. Sebagai sumber utama serat kasar, pakan hijauan dari jenis rumput dan legume mampu mensuplai kebutuhan protein bagi ternak sapi untuk hidup pokok, pertumbuhan, produksi daging dan reproduksi.
Hijauan pakan berkualitas dapat menekan biaya produksi karena mampu menggeser penggunaan kosentrat yang mahal harganya. Hijauan pakan sebagai menu utama ternak rumiansia harus selalu tersedia setiap saat.
Peluang Bisnis Hijauan Pakan
Peluang usaha pakan hijauan terbuka lebar karena pakan hijauan selalu dibutuhkan dalam keadaan segar dan dalam jumlah besar. Sapi potong indukan memerlukan 10 persen pakan hijauan dari berat badan (BB) dan sapi potong jantan memerlukan 25 persen pakan hijauan dari BB.
Komposisi hijauan pada ransum ternak sapi bisa 100 % dengan porsi 70% rumput dan 30% legume. Seekor sapi dengan bobot badan 200 kg membutuhkan hijuan setiap hari sebanyak : 10% x 200 kg = 20 kg hijauan. Hijauan tersebut dapat diberikan dengan komposisi : 70% x 20 kg = 14 kg rumput dan 30% x 20 kg = 6 kg legum.
Jenis hijauan pakan yang paling populer menjadi pakan adalah rumput gajah Pennisetum purpureum. Karena pertumbuhanya cepat, produksinya banyak, dan pertumbuhan kembali/regrouth cepat, rumput gajah menjadi pilihan petani untuk dibudidayakan.
Peremajaan tanaman tua dilakukan setelah 4-6 tahun untuk diganti dengan tanaman baru. Produktivitas rumput ini mencapai 100—200 ton per hektare dalam satu tahun. Kandungan protein rumput gajah sebesar 8,4—11,4 persen, lemak 1,7—1,9 persen, serat kasar 29,5—33 persen, dan daya cerna 52 persen.
Jika satu hektare lahan ditanam dengan rumput gajah akan menghasilkan 150 ton dalam setahun dan harga jual satu kilogram rumput gajah Rp 350, maka dalam satu hektare lahan dapat menghasilkan Rp. 45 juta selama setahun. Selain rumput gajah, pakan hijauan sapi dari jenis rumput-rumputan lainnya adalah rumput raja (Pennisetum purpuroides) dengan produktivitas 40 ton per hektare dalam sekali panen.
Rumput raja dalam setahun bisa menghasilkan 200—250 ton per hektare. Rumput benggala, Panicum maximum, juga memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Satu hektare lahan yang ditanami rumput benggala dapat menghasilkan 100—150 ton per tahun.
Kelebihan menanam pakan hijauan adalah manajemen pemeliharaan dan biaya produksi tanam yang relatif lebih rendah dibandingkan komoditas pertanian lainnya.