Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kementerian Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes PDTT) menggandeng startup agribisnis Ekosis untuk mendorong kesejahteraan pelaku agribisnis di Indonesia, khususnya kawasan desa dan daerah tertinggal.
Bussiness Development Specialist Ekosis, Felicia YulieKolabo mengatakan, kolaborasi akan dilakukan dari berbagai aspek, mulai dari akses pasar, standarisasi produk, hingga logistik.
“Kolaborasi ini diharapkan akses pasar akan terbuka lebar. Dengan Ekosis, para petani, nelayan, petambak, hingga peternak berkesempatan untuk memasarkan hasil panen ke seluruh Indonesia,” ujar Felicia dalam keterangan resminya.
Sementara itu, produk-produk dari desa akan dipersiapkan agar memenuhi standarisasi permintaan pasar. Begitu pula dengan kesiapan sarana logistik untuk menunjang keseluruhan proses dari hulu ke hilir dengan kemampuan yang layak.
“Hingga kini sosialisasi secara daring sudah dilakukan secara bertahap, dimulai dari petani, nelayan, peternak dan UMKM di sejumlah daerah di Indonesia, mulai dari wilayah barat ( seperti Aceh, Sumut, Sumbar) hingga wilayah timur Indonesia (seperti Maluku, NTT),” tutup Felicia.
Ekosis merupakan sebuah platform agribisnis terintegrasi yang menghubungkan seluruh pelaku usaha agribisnis, mulai dari petani, nelayan, petambak, dan peternak dengan penyedia sarana produksi, layanan jasa angkutan, layanan manajemen kualitas, jasa permodalan, dan pelaku industri agri untuk bisa bertransaksi dengan aman dan lebih menguntungkan.