Penulis : Irawan Sapto Adi
Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan pada Senin (14/2/2022), bahwa pihaknya telah mendeteksi flu burung di dua peternakan lagi setelah kasus pertama terungkap pada pekan lalu. Temuan ini pun membuat sejumlah industri peternakan di AS perlu waspada. Setelah mendeteksi virus flu burung pada burung liar pada beberapa kesempatan di pantai timur dalam beberapa pekan terakhir, USDA mengatakan pada Rabu (9/2/2022), telah menemukan penyakit tersebut pada burung di sebuah peternakan di Indiana.
Pada Senin kemarin, dilaporkan bahwa dua peternakan lagi telah terpengaruh, di Kentucky dan Virginia. Pihak berwenang telah menempatkan situs untuk keperluan karantina dan burung-burung yang terkontaminasi akan dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan penyebaran ke seluruh negeri. Dikutip dari AFP, Selasa (15/2/2022), menurut pihak berwenang, sejauh ini belum ada kasus flu burung yang dilaporkan terdeteksi pada manusia dan penyakit itu tidak menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat secara langsung. Namun, sektor pertanian akan diminta tetap waspada untuk menghindari terulangnya wabah flu burung pada 2015, yang memengaruhi 211 peternakan di 15 negara bagian, dari California hingga Indiana. Selama gejolak itu, hampir 50 juta burung harus dibunuh dan bangkai mereka dimusnahkan, dan beberapa negara menangguhkan impor AS. USDA pada saat itu menempatkan total kerugian sekitar 3,3 miliar dollar AS. Setelah kasus pertama ditemukan di Indiana pekan lalu, Meksiko dan China diketahui bergerak cepat untuk membatasi impor dari negara bagian itu.
Seorang juru bicara Dewan Ayam Nasional mengatakan dalam sebuah email kepada AFP bahwa setiap deteksi virus itu “mengkhawatirkan”, tetapi mengatakan program kontrol dan pemantauan yang dilakukan oleh pihak berwenang adalah “yang paling kuat di dunia.” Tyson Foods, salah satu produsen ayam terbesar di AS, mengatakan ketika merilis hasilnya pada Senin (7/2/2022), bahwa pihaknya telah meningkatkan tindakan pencegahan, khususnya di pantai timur AS. Kelompok tersebut telah membatasi jumlah kunjungan ke peternakannya dan meningkatkan waktu pembersihan untuk kendaraan yang bepergian ke mereka. Eropa sudah mengalami wabah flu burung, dengan lebih dari 18 juta unggas dimusnahkan di Italia dan sekitar tiga juta di Perancis sejak kasus pertama terdeteksi di peternakan pada akhir November 2021.