Faperta Melirik Budidaya Ikan Dengan Bioflok

Tribun Faperta. Diawal september 2021, Tim Fakultas Pertanian Uniska mengunjungi salah satu pondok pesantren yang berada di kawasan Banjarbaru Kota. Adapun Tim Faperta ini dipimpin langsung oleh Wakil Dekan I, Arief Hidayatullah, S.Pi., M.P. Dalam kunjungan tersebut Tim Faperta mecoba menjajaki salah satu metode budidaya ikan dengan menggunakan bioflok. Metode bioflok ini menjadi salah satu metode budidaya ikan tawar yang mulai diminati oleh petani khususnya yang bergerak dibidang perikanan.

Prinsip keberlanjutan yang dianut teknologi bioflok untuk perikanan budi daya, dinilai sudah memberikan banyak keuntungan bagi pengembangan budi daya ikan. Teknologi ini meningkatkan jumlah produksi, sekaligus menggenjot pendapatan pembudidaya secara signifikan. Komoditas yang berhasil dikembangkan dengan teknologi bioflok seperti ikan nila, patin dan papuyu (betook).

Penerapan teknologi ini terbukti efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya air dan lahan serta adaptif terhadap perubahan iklim. Ikan seperti nila, patin dan papuyu dipilih karena mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, algae, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai bagian sumber pakannya. Kemampuan tersebut dinilai menguntungkan dalam budi daya di kolam