Tribun Faperta. Sapi jenis Belgian Blue mulai dikembangkan di Lamongan. Sesuai namanya, sapi tersebut berasal dari Belgia Tengah dan di Lamongan inseminasinya diberikan kepada sapi peranakan Limosin.
Kepala UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Iswahyudi menuturkan, sapi Belgian Blue dipilih untuk dikembangkan karena punya karakteristik unggul. Beberapa karakteristik itu di antaranya memiliki otot ganda atau double muscle, temperamen jinak dan mudah dalam penanganan.
“Selain itu sapi jenis ini beranak pertama pada umur 23 bulan dan memiliki efisiensi pakan yang tinggi. Sapi jenis ini memiliki postur tubuh besar dan tinggi, dengan kadar lemak rendah dan kenaikan berat badan tinggi kurang lebih 1,2 kg sampai 1,5 kg. Berbeda dengan sapi umumnya yang kenaikan berat badannya berkisar antara 0,8 kg sampai 1,2 kg,” kata Iswahyudi saat launching pengembangan sapi Belgian Blue di Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu. Lamongan
Dikatakan oleh Iswahyudi, untuk mendapatkan peranakan Belgian Blue murni dibutuhkan proses sekitar 4 hingga 5 tahun. Kalau 9 bulan lagi yang lahir ini jantan, maka akan sama seperti Limosin Semintal. Sementara jika betina dan dipelihara serta dikawinkan lagi dengan Belgian Blue lagi 3 sampai 4 kali proses.
“Dari proses inilah baru akan lahir Belgian Blue murni. Jadi, sekitar 4 sampai 5 tahun perjuangan,” ujar Iswahyudi.
Iswahyudi menambahkan, ada sekitar 51 ribu akseptor (sapi siap kawin) di Lamongan. Oleh Pemprov Jatim akan difasilitasi inseminasi buatan gratis. Lamongan dipilih menjadi salah satu tempat pengembangbiakan sapi Belgian Blue, karena Lamongan dianggap sebagai salah satu kabupaten yang berkomitmen dalam pengembangan peternakan.
“Mudah-mudahan dengan adanya kawin suntik gratis ini, 2026 Indonesia akan mandiri pangan sektor daging sapi,” imbuhnya (MSD/23/06/2021)