6 Beasiswa Luar Negeri Tanpa TOEFL atau IELTS, Cek Buruan!

Tribun Faperta. Mayoritas beasiswa luar negeri mewajibkan pelamar untuk melampirkan sertifikat keahlian bahasa seperti TOEFL atau IELTS. Tapi, jangan khawatir, 6 beasiswa ini bisa detikers lamar tanpa TOEFL atau IELTS, loh!

TOEFL atau Test of English as a Foreign Language adalah tes kemampuan bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang dibuat oleh ETS (Educational Testing Service), lembaga yang berasal dari Amerika Serikat. Secara umum, TOEFL mencakup kemampuan menulis, membaca, dan mendengarkan.

Sementara itu, IELTS (International English Language Test System) awalnya digunakan untuk melamar kuliah hingga pekerjaan di wilayah Eropa. Tes ini diselenggarakan oleh Universitas Cambridge dan British Council. Namun, kini baik di Amerika maupun Eropa biasa menggunakan keduanya.

Rata-rata skor TOEFL yang diminta pihak pemberi beasiswa minimal 80 untuk TOEFL iBT atau 550 untuk TOEFL PBT. Jangan khawatir, ada beberapa beasiswa luar negeri yang membebaskan syarat TOEFL atau IELTS.

Daftar beasiswa luar negeri tanpa TOEFL atau IELTS

1. Brunei Darussalam Goverment Scholarship (BDGS)

Pemerintah Brunei Darussalam memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan studi program sarjana dan magister. Mahasiswa akan dibebaskan dari biaya kuliah. Selain itu, pemerintah Brunei juga akan memberikan bantuan beasiswa untuk akomodasi, buku, makan, dan pengeluaran pribadi serta perawatan medis.

2. Chinese Goverment Scholarship

Pemerintah Cina melalui Chinese Goverment Scholarship menyediakan beasiswa bagi mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3. Beasiswa ini tidak mewajibkan sertifikat bahasa seperti IELTS atau TOEFL. Bagi pelamar yang memiliki sertifikat kemampuan bahasa Mandarin, HSK (Hanyu Shuiping Kaosh) wajib melampirkannya. Pelamar dapat melampirkan seluruh dokumen dalam bahasa Mandarin atau bahasa Inggris.

3. Turkiey Burslari Scholarship

Turkiey Burslari Scholarship adalah program beasiswa yang tidak hanya memberikan dukungan keuangan tapi juga memastikan penempatan universitas bagi para pelamar. Beasiswa ini terbuka untuk pelamar yang ingin melanjutkan studi S1, S2, dan S3. Walau pun beasiswa ini tidak mewajibkan TOEFL atau IELTS, namun apabila detikers memilikinya tetap bisa dilampirkan pada saat pendaftaran.

4. Global Korea Scholarship (GKS)

GKS adalah program beasiswa yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan studi pada program sarjana dan pascasarjana. Kandidat dapat melamar pada universitas yang telah ditentutkan. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan kursus pelatihan bahasa Korea selama 1 tahun. Ada banyak tunjangan beasiswa yang diberikan mulai dari tiket pesawat, biaya tinggal, biaya hidup, asuransi kesehatan, uang sekolah, kursus bahasa, hingga biaya bantuan penelitian.

5. DAAD Scholarship

German Academic Exchange Service (DAAD) adalah beasiswa pemerintah Jerman yang ditawarkan bagi lulusan, ilmuwan, dan perguruan tinggi di berbagai bidang studi dan penelitian atau mahasiswa S2 dan S3. Ada beragam skema beasiswa yang ditawarkan. Beasiswa ini juga tidak mewajibkan TOEFL sebagai syarat wajib. Namun, bahasa pengantar yang digunakan dalam perkuliahan adalah bahasa Jerman. Untuk itu, pelamar harus mengikuti tes bahasa Jerman DHS 2 atau TestDAF 4 sampai level A2.

6. Russian Goverment Scholarship

Setiap tahun Pemerintah Rusia menyediakan 15.000 hibah beasiswa bagi mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi S1, S2, dan spesialis. Hibah ini mencakup studi gratis untuk seluruh periode pendidikan. Selain itu, mahasiswa yang ingin meningkatkan pengetahuan bahasa Rusia akan dibiayai pemerintah.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai beasiswa luar negeri tanpa syarat TOEFL atau IELTS dapat dicek melalui laman masing-masing beasiswa, ya!